Instagram vs TikTok: Satu Bikin Estetik, Satu Bikin Berisik. Mana yang Lebih Ngonversi?
🥊 Dua Platform, Dua Karakter
Instagram dan TikTok sering disamain karena dua-duanya visual. Tapi percaya deh—mereka beda banget.
Instagram itu kayak galeri seni dengan lighting bagus.
TikTok? Kayak pasar malam—rame, spontan, dan kadang absurd (tapi ngena).
📊 Apa yang Kami Pelajari dari Project Klien:
Instagram works better untuk:
âś… Branding & identity
âś… Campaign berulang (seasonal / promo)
âś… Konten visual yang polished dan informative
TikTok works better untuk:
âś… Awareness dalam waktu cepat
âś… Konten eksperimental
âś… Cerita personal atau behind the scenes
🔍 Jadi Mana yang Harus Dipilih?
Jawabannya: tergantung tujuanmu.
- Mau bangun brand perception? Main di IG.
- Mau bikin orang notice brand kamu dalam waktu 3 detik? TikTok all the way.
- Mau dua-duanya? Bisa. Tapi jangan copy-paste konten antar platform. Sesuaikan gaya, tone, dan pacing-nya.
đź§ Di MetaMind...
Kami bantu klien navigasi dua dunia ini dengan pendekatan berbeda.
Misalnya, campaign influencer untuk Philips kita jalankan cross-platform, tapi kontennya disesuaikan:
- TikTok: demo + personal story
- IG: edukatif + polished visual
Hasilnya? Engagement tinggi di dua tempat—karena kita main dengan karakter platform, bukan melawan.
Jangan cuma pilih platform karena "semua orang ada di sana."
Pilih karena kamu tahu apa yang mau disampaikan, dan bagaimana audiens di sana mau nerima pesannya.
Need help figuring that out? Metamind's got your back.
Tinggalkan Balasan